Powered By Blogger

Senin, 17 Oktober 2011

MANUSIA DENGAN POTENSINYA

PENDAHULUAN

      Manusia pada hakikatnya memiliki potensi hidup mereka masing-masing. Hanya manusia itu sendirilah yang menentukan apakah potensi hidupnya dapat dikembangkan ke arah yang lebih baik atau malah sebaliknya. Berbagai potensi manusia tersebut dapat digali dengan latihan dan berbagai macam usaha secara tekun. Terlebih lagi seiring dengan kemajuan peradaban, zaman dan tekhnologi mempengaruhi potensi manusia itu sendiri.

      Ada beberapa faktor penyebab berkembang atau tidaknya potensi hidup manusia. Antara lain dengan niat dari manusia itu sendiri. Apabila diikuti dengan tekad yang kuat maka tidak ada kata tak mungkin berbagai macam kemampuan dapat mereka kuasai. Akan tetapi jika potensi itu terus dipendam maka manusia tersebut hanyalah menjadi manusia yang tak berguna.

     Untuk mencegahnya kita sebagai manusia perlu mengetahui potensi hidup kita sebagai manusia dan terus menggali potensi yang kita miliki. Semakin banyak potensi yang kita miliki nakin besar pula peluang hidup kita untuk menuju kearah yang cerah dan terhindar dari keterpurukan.

ISI

     Bagaimana cara kita dapat mengoptimalkan potensi yang kita miliki adalah sama dengan bagaimana kita dapat mengenali, mengendalikan, dan mendayagunakan pemikiran kita. Seara tidak langsung kita tidak pernah menyadari bahwa kesuksesan hidup kita sangat tergantung bagaimana cara pola pikir kita untuk menganalisis suatu masalah dan tindakan apa yang kita perbuat untuk menghadapinya. Untuk mengatasi suatu masalah tidak lepas dari kemampuan masing-masing dari setiap manusia. Kemampuan setiap manusia pun tidak sama tergantung dari potensi apa saja dari setiap manusia yang mereka miliki.

     Potensi itu meliputi: potensi jasmani (fisik), rohani (spiritual), dan akal (mind). Ketiga potensi ini akan memberikan kemampuan kepada manusia untuk menentukan dan memilih jalan hidupnya sendiri. Manusia diberi kebebasan untuk menentukan takdirnya. Semua itu tergantung dari bagaimana mereka memanfaatkan potensi yang melekat dalam dirinya.

     Ketiga potensi tersebut saling menunjang dan melengkapi, tetapi dari ketiga komponen itu, potensi spiritual dan akal memegang peranan penting dalam menentukan kesuksesan seseorang dalam kehidupan, sebab dari kedua potensi itu lah manusia akan tahu kemana akan melangkah, apa yang diinginkan, dan apa yang harus dilakukan. Potensi fisik hanya menunjang kedua potensi tersebut agar lebih sempurna, walau peranannya juga tidak bisa disepelekan.

     Dalam menggali potensi fisik dibutuhkan pula kebutuhan jasmani. Contoh kebutuhan jasmani adalah makan, minum, tidur, bernafas dan kebutuhan kebutuhan fisik lainnya yang menjadi syarat kehidupan kita. Dorongan pemenuhan kebutuhan jasmani muncul dari dalam tubuh, misal munculnya rasa haus, mengantuk, dsb. Jika kebutuhan jasmani tidak terpenuhi, maka menyebabkan kematian bagi manusia itu sendiri.

Secara garis besar potensi manusia terbagi menjadi empat yaitu :

1. Potensi Naluri
      Potensi naluri merupakan sebuah dorongan yang sifatnya primer. Berfungsi untuk memelihara keutuhan dan kelanjutan hidup manusia. Diantara dorongan tersebut dapat berupa insting memelihara diri seperi makan minum dll supaya manusia tersebut tetap  hidup. Dorongan yang lain yaitu mempertahakan diri dari nafsu amarah dan dari gangguan yang mengancam dirinya.

2. Potensi Indera
     Potensi indera erat kaitannya dengan mengenal sesuatu dari luar dirinya baik berupa suara, cahaya, warna, rasa, bau, dll. Indera berfungsi menghubungkan manusia dengan dunia diluar dirinya seperti indera pelihat, perasa, penciuman, peraba, dan pendengar.

3. Potensi Akal
     Potensi ini menyebabkan manusia dapat meningkatkan dirinya melebihi makhluk-makhluk lainnya yang memberi kemampuan kepada manusia untuk memahami simbol, menganalisa, membandingkan, dan membedakan mana yang benar atau salah. Kemampuan ini mendorong manusia berkereasi dan berinovasi dalam menciptakan kebudayaan dan peradaban. Manusia denan kemampuan akalnya mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, mengubah lingkungan dan pola hidup yang lebih kondusif.

4. Potensi Keagamaan
     Merupakan dorongan mengabdi kepada sesuatu yang dianggapnya memiliki kekuasaan yang lebih tinggi untuk mengabdi dengan dasar perasaan kagum, perasaan ingin dilindungi, tidak berdaya, takut, perasaan bersalah dll.

Keempat potensi tersebut saling menunjang dan melengkapi, tetapi dari keempat komponen itu, potensi spiritual dan akal memegang peranan penting dalam menentukan kesuksesan seseorang dalam kehidupan, sebab dari kedua potensi itulah manusia akan tahu kemana akan melangkah, apa yang diinginkan, dan apa yang harus dilakukan. Potensi fisik hanya menunjang kedua potensi tersebut agar lebih sempurna, walau peranannya juga tidak bisa disepelekan.
Banyak orang yang mengeluh ketika dikaruniai fisik yang kurang sempurna. Mereka merasa seakan-akan hidupnya tidak berguna. Akhirnya mereka menjadi orang-orang yang berputus asa dan menjadi beban bagi orang lain. Mereka melupakan potensi akal dan spiritual yang dikaruniakan Tuhan. Dalam sejarah kehidupan manusia, ada banyak orang-orang yang luar biasa, mereka dikaruniai keterbatasan fisik, tetapi justru dengan itulah mereka dapat menghasilkan prestasi yang mengagumkan. Mereka menjadikan keterbatasan mereka sebagai motivasi untuk meraih prestasi tinggi. Seperti Hirotada Ototake, orang Jepang yang ketika dilahirkan tidak mempunyai tangan dan kaki tetapi ia tidak pernah menyerah, ia berusaha untuk hidup normal dan berprestasi. Ia pernah menjadi ketua OSIS di SMAnya, menjuarai kontes bahasa Inggris, dan berhasil masuk di salah satu perguruan tinggi terbaik di Jepang. Saat ini ia merupakan seorang motivator laris dan menulis buku berjudul “No One’s Perfect”.
Apapun adanya diri kita sekarang, selama kita masih mempunyai impian yang kuat, semangat membara, dan kebiasaan bertindak, dan ketekunan, kita pasti akan memperoleh apa yang kita inginkan.

KESIMPULAN
Dalam hal ini, ketiga potensi manusia yaitu, jasmani, rohani, dan akal sangatlah besar. Dimana ketika salah satu tidak sejalan maka akan ada ketimpangan atau bencana yang akan terjadi.
Sebagai contoh ketika kita membuat suatu alat berteknologi tinggi. Kita sangatlah membutuhkan ketiga potensi tersebut. Jasmani kita butuhkan untuk mengoperasikan pembuatan alat tersebut tetapi apabila tidak ada rohani dan akal maka hanya alat yang akan tak pernah tercipta sesuai dengan yang di harapkan bahkan tidak pernah terwujud.
Ketika kita membuat alat hanya dengan rohani maka niscaya hanya kekuatan aura yang ada tetapi tidak pernah juga terwujud.
Ketika kita mebuat alat hanya dengan akal tanpa ada 2 faktor lainnya maka hanya keinginan dan angan-angan yang tercipta.
Maka dari itu, betapa dasyatnya ketika kita menggali ketiga potensi kita. Dimana dunia akan damai dan tentram. Maha Besar Allah yang telah emberikan ketiga potensi kita ini.